Bedah Komponen Website: Elemen Wajib Biar Situsmu Nggak Cupu
Kalau kamu lagi kepo gimana sih sebuah situs bisa terlihat rapi, enak dilihat, dan gampang dipakai, yuk kita bedah komponen website bareng-bareng. Artikel ini bakal bantu kamu ngerti elemen penting biar kamu bisa bikin website modern yang kece dan nggak cuma numpang lewat di internet.
Daftar Isi
Komponen Wajib Website
Oke, masuk ke dapurnya dulu. Sebuah website itu punya beberapa elemen inti yang bikin pengalaman pengguna jadi smooth. Ini bagian yang paling kelihatan dan paling sering kamu interact pas buka situs apa pun.
Header
Coba inget deh, bagian paling atas website yang selalu nongol di setiap halaman itu apa? Yup, header. Biasanya isinya logo, menu utama, kadang search bar, atau link kontak.
Header ini ibarat papan petunjuk digital biar pengunjung nggak nyasar. Ada dua jenis yang sering dipakai:
- Static header: nongol cuma di atas, nggak ikut turun pas scroll.
- Sticky header: ngekor terus walaupun kamu scroll. Cocok buat situs yang pengen navigasi gampang diakses.
Di desktop, header biasanya nampilin menu lengkap. Di mobile? Menu disembunyikan dan muncul lewat ikon hamburger biar hemat ruang.
Intinya, header yang baik itu simple, mudah dibaca, responsif, dan ngasih feel branding yang jelas.
Secara teknis sih menu itu bagian dari header, tapi karena sepenting itu, mari kita bahas sendiri.
Navigation adalah jalan pintas buat keliling website tanpa ribet. Biasanya ada link ke halaman utama kayak homepage, About, Services, Contact, dll.
Bentuknya bisa:
- Horizontal: paling umum, ada di atas.
- Vertical: biasanya buat dokumentasi atau website dengan konten panjang.
Kadang navigation juga ditemenin breadcrumbs supaya user tahu posisinya di dalam struktur website. Ini penting banget buat UX dan SEO.

Hero Section
Kalau header itu pengenal, hero section adalah “kesan pertama” yang menentukan vibe website kamu. Bagian ini ada di atas banget, above the fold, dan biasanya berupa gambar/video keren, headline catchy, subheadline, plus CTA.
Tujuan hero section?
- Bikin orang berhenti scroll.
- Jelasin inti website dalam sekali lihat.
- Bikin pengunjung pengen klik sesuatu.
Hero yang efektif itu fokus, visualnya kuat, dan pesannya jelas. No drama, no ribet.
Main Content Area
Nah, ini inti dari website kamu. Isinya informasi utama: teks, gambar, video, tabel, apa pun yang pengunjung butuhkan.
Tergantung halamannya:
- Homepage: biasanya highlight info penting atau ringkasan.
- Blog: konten panjang dan detail.
- Product page: informasi spesifik mengenai barang/jasa.
Main content area wajib rapi, pakai heading, paragraf pendek, bullet list, dan tentu saja: internal link. Ini bantu pengunjung dan boost SEO kamu.
Sidebar (Opsional Tapi Kepake Banget)
Sidebar itu space vertikal di samping kiri/kanan halaman. Biasanya nggak wajib, tapi berguna banget buat nambahin fitur pendukung tanpa ganggu konten utama.
Contoh isi sidebar:
- Artikel terbaru/populer
- Tag & kategori
- Promo banner
- Social media feed
- Form subscribe
Nah, buat website modern, kadang sidebar di-skip biar layout lebih clean, terutama di mobile.
Call-to-Action (CTA)
CTA itu tombol atau elemen yang ngajak user buat ngelakuin sesuatu: daftar, beli, download, cek promo, dll.
Bentuknya bisa button, banner, atau teks clickable. Yang penting:
- Mudah terlihat
- Kontras
- Pesannya jelas
- Dipasang strategis di area pengunjung lagi panas-panasnya minat
Kalau CTA-nya lemah, conversion bakal lesu.
Testimonials & Social Proof
Orang makin yakin sama sesuatu kalau ada buktinya. Makanya social proof penting banget.
Contoh social proof:
- Review & rating
- Logo klien
- Testimoni
- Case study
- Liputan media
Taruh di dekat CTA biar dampaknya maksimal. Iya, psikologi itu real.
Footer ada di paling bawah situs, tapi bukan berarti nggak penting. Biasanya tampil di semua halaman dan jadi tempat info pendukung seperti:
- Kontak
- Copyright
- Menu sekunder
- Link media sosial
- Terms & Privacy Policy
Footer itu ruang aman buat informasi tambahan yang nggak sempat nongol di atas.
Komponen Website yang Opsional
Selain elemen utama, ada juga komponen opsional yang bisa bikin website kamu makin lengkap dan nyaman dipakai. Nggak wajib sih, tapi kalau dipakai dengan pas, worth it banget:
- Blog
Cocok buat share insight, edukasi, atau update terbaru. Blog juga bantu SEO karena Google suka website yang rutin update. Plus, kamu bisa nunjukkin expertise kamu di sini, biar makin dipercaya user. - Search bar
Bayangin user lagi buru-buru cari info, masa disuruh klik sana-sini? Dengan search bar, mereka bisa langsung nemuin yang dicari. Simple tapi impactful. - Form
Mulai dari kontak, newsletter, sampai feedback, forms bikin interaksi lebih mudah. Pastikan jelas dan nggak ribet biar user nggak kabur duluan. - Breadcrumb
Ideal buat website yang punya banyak halaman. Breadcrumb bantu navigasi lebih cepat dan bikin Google makin paham struktur situs kamu. - Slider
Buat show-off promo atau visual kece secara bergantian. Tapi jangan lebay ya, kebanyakan slider malah bikin pusing. - Progress indicator
Biar user tahu udah sejauh apa mereka baca atau isi form. Efeknya kecil tapi bikin pengalaman lebih smooth. - Tags
Berguna buat ngelompokkin konten biar gampang di-filter. Cocok buat blog atau e-commerce biar user nggak tersesat.
Intinya, pilih yang sesuai kebutuhan. Jangan ngasal masukin semuanya, nanti bukannya keren, malah chaos.
Komponen di Balik Layar Website

Bagian depan udah oke. Sekarang mari ngintip belakang layar, tempat semua magic terjadi.
Frontend Code
Frontend itu bagian yang user lihat dan interact langsung. Dibangun pakai:
- HTML buat struktur
- CSS buat style
- JavaScript buat interaksi
Tapi sekarang developer lebih sering pakai:
- Framework (React, Vue, Svelte)
- CSS tools (Tailwind, Bootstrap)
- Headless CMS
Tujuannya? Biar development lebih cepat, lebih rapih, easier to maintain.
Backend Infrastructure
Backend itu otaknya website. Walaupun nggak kelihatan, dia yang:
- Ngatur database
- Proses form
- Autentikasi
- Ngirim konten dinamis
- Integrasi ke API
Bahasanya? Node.js, PHP, Python, Ruby, Java, dll. Biasanya pakai framework biar hemat waktu.
Domain Name
Domain itu alamat situs kamu. Harus:
- Pendek
- Mudah diingat
- Brandable
- Relevan
Kamu daftar lewat registrar lalu renew tiap tahun.
Web Hosting
Hosting itu rumah tempat semua file website disimpan. Ada beberapa level:
- Shared hosting
- VPS
- Dedicated server
- Cloud hosting
Buat proyek kecil, platform kayak Netlify, Vercel, GitHub Pages juga oke banget—bahkan gratis.
Meta Tags
Ini elemen teknis kecil tapi penting buat SEO:
- Title tag
- Meta description
- Viewport
- Robots tag
Singkatnya, meta tags bantu mesin pencari ngerti konten kamu.
Tips Desain Website Terbaik
Kalau kamu pengen punya desain website yang nggak cuma “wah” tapi juga nyaman dipakai, coba terapkan tips ini:
- Gunakan visual hierarchy
Biar mata user langsung nyangkut ke info paling penting. Semacam “guide visual” yang nggak tersurat tapi kerasa banget. - Pasang CTA di momen user lagi panas-panasnya
Jangan sembarangan naruh; CTA yang tepat timing itu kunci konversi. - Keep it clean
Kebanyakan elemen bikin user kabur. Minimalis itu bukan anti-kreatif, kok. - Pakai layout standar
Familiarity = kenyamanan. Nggak perlu aneh-aneh yang bikin user bingung. - Navigasi harus jelas
Link deskriptif bikin orang nggak salah klik. Simple but powerful. - Mobile-first mindset
Mayoritas buka dari HP, jadi pastikan semuanya tetap rapi dan enak dipakai.
Website yang baik itu bukan cuma cakep, tapi juga mudah dipakai.
Kesimpulan
Itu dia bedah komponen website lengkap dari elemen visual sampai teknis belakang layar. Dengan memahami struktur ini, kamu bisa bikin website modern yang nggak cuma estetik, tapi juga fungsional dan user-friendly.
Kalau kamu siap bikin situs sendiri tapi masih ragu mulai dari mana, Diskon.com punya hosting gratis yang bisa kamu coba kapan aja. Lumayan kan buat eksperimen tanpa keluar biaya?