Beranda /Hosting / Resource Hosting di cPanel: Panduan Santai Anak Website
cloud
thumbnail

Resource Hosting di cPanel: Panduan Santai Anak Website

Alya KireinaAlya Kireina Alya Kireina
Waktu membaca 6 menit
Update Terakhir 1 October 2025

Kalau kamu pernah dengar istilah resource hosting di cPanel tapi masih bingung artinya, tenang aja. Artikel ini bakal bahas dengan cara santai biar kamu paham dasar-dasarnya, kenapa penting, dan gimana cara cek sampai mengatasinya tanpa ribet. Yuk kita mulai!

Kamus Gaul Resource Hosting di cPanel

Sebelum menyelam ke cPanel lebih dalam, kenalan dulu yuk sama beberapa istilah resource pada hosting. Anggap aja ini kamus mini yang bakal kamu gunakan pas ketemu angka-angka atau grafik di dashboard hosting.

Inode

Inode itu kayak kartu identitas buat setiap file dan folder di server. Satu file = satu inode, satu folder = satu inode juga.

Baca Juga: 2025 Masih Bisa Dapet Hosting Gratis? Cek Faktanya di Sini!

Di dalam inode tersimpan info penting: jenis file, siapa pemiliknya, ukuran file, sampai kapan terakhir diakses. Jadi, walaupun storage masih kosong banyak, kalau limit inode udah mentok, kamu tetap nggak bisa upload file baru. Rasanya kayak punya lemari gede tapi hanger-nya habis.

Contoh hitungan gampang:
3 file + 2 folder = 5 inode.

Kenapa penting? Karena kalau provider hosting kasih batasan inode, kamu bisa stuck. Untungnya ada provider kayak AnymHost yang kasih “no limit inode”, jadi bebas upload sepuasnya.

Baca Juga: Stop Website Down! Kenalan Sama Uptime dan Downtime Server

Entry Processes

Banyak orang salah kaprah soal ini. Entry processes bukan jumlah pengunjung, tapi jumlah proses server (kayak PHP atau query database) yang lagi jalan barengan.

Kalau batas entry processes tercapai, yang terjadi:

  • Website jadi lemot.
  • Pengunjung baru harus nunggu.
  • Kadang muncul error “508 Resource limit is reached”.

Jadi kalau ada yang bilang “wah websitenya cuma bisa dikunjungi 50 orang bareng”, itu salah paham. Yang dibatasi proses, bukan orangnya.

IO & IOPS

  • IO (Input/Output): kecepatan baca/tulis data. Misalnya limit 2MB/s, ya udah, nggak bisa lebih dari itu.
  • IOPS (Input/Output Per Second): jumlah operasi baca/tulis per detik.

Kalau dua-duanya udah limit, efeknya jelas: websitemu lemot, mirip buffering video di HP kentang. Jadi penting banget tahu batasan ini, apalagi kalau websitemu sering akses file besar kayak gambar atau video.

NPROC (Number of Processes)

NPROC ini mirip sama entry processes, tapi lebih luas. Dia ngitung semua proses, termasuk cron job, script, sampai task kecil lain di server.

Contoh: batas NPROC = 30. Kalau ada 31 orang akses website barengan, pengunjung ke-31 harus nunggu. Kalau terus dipaksa, bisa muncul error 500 atau 503.

Tips: jangan biarkan WordPress kamu pakai terlalu banyak plugin rakus. Optimasi biar ringan, kayak anak kos yang pinter ngatur uang jajan.

Physical Memory Usage

Ini ukuran RAM yang dipakai hostingmu. Kalau udah mendekati batas, server mulai males jalanin proses. Efeknya? Website lemot, bahkan bisa error.

Cara ngurangin:

  • Hapus data database yang nggak penting.
  • Gunakan caching.
  • Jangan biarin script PHP jalan liar tanpa kontrol.

CPU Usage

CPU itu otaknya server. Kalau dipake terlalu berat, otak server bisa “nge-hang”. Website jadi susah diakses atau super lambat.

Cara ngurangin:

  • Pakai CDN (Content Delivery Network) biar beban server terbagi.
  • Optimasi gambar dan file media.
  • Jangan pasang plugin WordPress sembarangan.

Cara Cek Resource Usage di cPanel

resource hosting di cpanel

Udah kenalan sama istilah-istilah resource? Sekarang waktunya cek kondisi asli di hosting kamu. Gampang kok, step by step-nya kayak gini:

  1. Login ke cPanel.
    Masuk dulu ke dashboard hosting, ini ibarat pintu utama rumah kamu.
  2. Lihat bagian Statistics di sidebar kanan.
    Di sini biasanya udah ada info singkat soal CPU, memori, entry processes, sampai IO. Kalau ada yang hampir penuh, tanda merahnya langsung kelihatan.
  3. Klik menu Resource Usage.
    Nah, ini bagian detailnya. Kamu bisa ngulik grafik dan laporan lebih lengkap soal seberapa besar resource yang dipakai website.

Kenapa resource usage harus dicek berkala? Karena kalau nggak, website bisa tiba-tiba lemot atau bahkan error tanpa peringatan. Bayangin lagi asik-asiknya promosi di IG, eh website jualanmu nggak bisa dibuka. Auto bikin pengunjung kabur, kan?

Dengan rutin cek, kamu bisa tahu kapan harus optimasi atau upgrade hosting. Jadi ibarat ngecek saldo e-wallet: lebih baik rajin ngecek daripada tiba-tiba “saldo tidak cukup”.

Gimana Kalau Resource Usage Udah Limit?

Ketika resource usage pada hosting kamu sudah mencapai batasnya, biasanya tandanya gampang banget dan bikin kepala cenat-cenut:

  • Website lemot kayak siput. Loading kelamaan, bikin orang langsung pencet tombol back.
  • Kadang nggak bisa diakses. Pengunjung baru masuk, eh ketemu halaman error. Ngeselin banget.
  • Error muncul di mana-mana. Mulai dari 500, 503, sampai pesan resource limit is reached.

Kenapa ini bahaya? Karena tiap detik website ngadat, potensi cuan bisa hilang. Bayangin orang mau checkout produk, tapi websitenya crash, auto kabur cari toko lain. 

Jadi, jangan anggap remeh limit resource ini kalau nggak mau kesempatan emas lewat gitu aja.

Resource Usage Udah Limit? Ini Solusinya!

Kalau hosting websitemu udah sering mentok resource-nya, jangan langsung panik. Anggap aja ini sinyal kalau ada yang harus dibenerin. Coba langkah-langkah praktis berikut:

  • Cek trafik website.
    Kadang bukan server yang lemah, tapi websitemu lagi rame banget atau malah diserbu bot. Buka menu Awstats di cPanel buat tahu detail pengunjung. Jadi bisa bedain mana trafik asli, mana yang “fake friends”.
  • Blokir bot nakal.
    Kalau ternyata sumbernya bot aneh, atur lewat file robots.txt atau .htaccess. Ibarat pasang satpam digital biar nggak ada yang nongkrong sembarangan di websitemu.
  • Review plugin/tema.
    Plugin atau tema WordPress bisa jadi “tukang jajan” resource. Coba disable satu per satu, lalu cek apakah performa lebih ringan.
  • Optimasi website.
    Gunakan caching, compress gambar biar enteng, dan cek performa lewat GTmetrix atau Google PageSpeed Insights. Semakin efisien, semakin hemat resource.
  • Upgrade hosting.
    Kalau trafik terus naik (good problem banget kan ini?), berarti saatnya naik level. Bayangin aja kosan penuh, ya wajar pindah ke rumah lebih gede.

Intinya, limit resource itu wajar. Yang penting kamu tahu cara ngatasinya biar website tetap lancar dan pengunjung nggak kabur.

Kenapa Cek Resource Usage Itu Penting?

resource hosting di cpanel

Kamu mungkin mikir, “Ngapain sih repot-repot cek resource hosting kamu di cPanel?” Nah, ini alasannya:

  • Optimasi performa: tahu plugin atau script mana yang bikin website jadi berat.
  • Hemat biaya: nggak perlu buru-buru upgrade hosting kalau ternyata masalahnya cuma plugin rakus.
  • Deteksi dini: kalau ada lonjakan trafik mencurigakan, kamu bisa langsung tahu dan atasi.
  • Cegah downtime: nggak ada yang mau websitenya offline pas lagi rame, kan?
  • Ambil keputusan bijak: kamu bisa tahu kapan harus upgrade hosting dengan alasan yang jelas.

Singkatnya, rajin cek resource itu kayak ngecek pulsa atau kuota. Kalau nggak dicek, tau-tau habis di saat genting.

Kesimpulan

Ngomongin resource hosting di cPanel dan seberapa besar penggunaannya sebenernya nggak serumit yang dibayangkan. 

Kuncinya cuma tiga: paham istilah resource pada hosting, rajin cek resource usage, dan tahu cara mengatasi limit resource usage biar website tetap stabil, ngebut, dan bebas drama. 

Dengan rutin ngecek dan optimasi, kamu bisa hindari error tiba-tiba, lemot, atau pengunjung kabur.

Dan kabar baiknya, kalau mau coba tanpa ribet soal biaya atau limit, di Diskon.com ada layanan Hosting Gratis. Iya, gratis beneran, tanpa embel-embel. 

Cocok banget buat eksplorasi bikin website, belajar, dan nge-test ide kreatifmu tanpa takut over budget.

cek resource usage
control panel
cpanel
resource hosting
resource usage
resource usage cpanel
maskot

Lagi Cari Hosting Gratisan Tapi Seriusan Bagus?

Diskon.com Jawabannya!

Hosting Gratis Tanpa Syarat

  • Cepet, stabil, dan cocok banget buat anak muda yang pengen mulai online-in ide, karya, atau bisnis.
  • Tanpa perlu kartu kredit, tanpa embel-embel. Cukup daftar dan langsung pakai.