
cPanel Hosting Gratis Terbaik 2025, Jangan Lewatkan!
Pernah kepikiran bisa dapetin cPanel Hosting Gratis tanpa ribet? Yup, di artikel ini kita bakal kupas tuntas opsi terbaik 2025, biar kamu bisa pilih hosting kece tanpa bikin dompet tipis. Siap? Yuk, langsung gas!
Daftar Isi
Definisi Control Panel Hosting
Sebelum melangkah lebih jauh, kamu harus ngerti dulu nih, control panel web hosting itu apa sih?
Control panel web hosting adalah alat manajemen buat ngatur server dan hosting kamu lewat tampilan antarmuka yang ramah pengguna. Jadi nggak perlu jadi hacker buat sekadar mindahin file atau setting DNS. Semua bisa lewat klik-klik manis aja.
Bayangin control panel ini kayak remote TV. Daripada harus pencet tombol langsung di perangkat yang ribet dan penuh kabel, kamu cukup duduk santai dan tekan remote untuk pindah channel. Sama halnya dengan website, semua bisa dikontrol lewat satu dashboard simpel.
Lalu fungsi control panel itu apa?
- Kelola File & Database: Upload, hapus, atur database MySQL dengan gampang.
- Pantau Resource Server: Cek pemakaian RAM, CPU, dan storage biar nggak kebablasan.
- Email & Domain Management: Buat akun email custom dan kelola domain kamu.
- Backup & Security: Atur backup otomatis plus fitur keamanan biar data tetap aman.
Dengan control panel web hosting, kamu juga bisa nge-manage DNS records, bikin subdomain, atau bahkan atur SSL buat keamanan website.
Jadi, intinya, control panel adalah shortcut biar kamu bisa ngatur website tanpa harus coding berat. Anak kosan pun bisa, asal ada niat.
8 Rekomendasi cPanel Hosting Gratis 2025

Berhubung banyak banget pilihan, yuk kita bedah satu per satu biar kamu bisa bandingin dengan jelas.
Biar lebih gampang, tiap poin aku jelasin pakai bahasa ringan, lengkap dengan plus-minusnya. Jadi, kamu bisa milih yang paling cocok sesuai kebutuhan.
#1. CloudPanel
Kalau kamu main di dunia coding atau sering utak-atik aplikasi PHP, CloudPanel bakal kerasa familiar banget. Panel ini modern, ringan, dan punya vibe masa kini. Bahkan udah dukung integrasi ke cloud besar kayak AWS, Digital Ocean, sampai Google Cloud.
Jadi kalau nanti websitemu tiba-tiba viral, skalanya gampang ditambahin.
Pro:
- 100% gratis, tanpa biaya tersembunyi.
- UI simpel, nggak bikin mata sakit.
- Multi bahasa + support banyak versi PHP.
- Gratis SSL biar websitemu lebih aman.
- Performa tinggi berkat MySQL, NGINX, Redis.
Cons:
- Minus besar: belum ada file manager bawaan. Jadi harus rajin pakai cara manual.
Siapa yang cocok? Developer atau startup yang main di cloud. Kalau kamu lagi serius bikin app atau project yang butuh scalable, CloudPanel bisa jadi partner setia.
#2. Ajenti
Bayangin kamu baru mulai belajar ngurus server, pengen coba-coba tapi nggak mau langsung ribet. Nah, Ajenti ini ibarat starter pack. Dibangun sama komunitas developer dan sysadmin, panel ini ringan tapi tetep powerful.
Pro:
- Gratis kecuali plugin tambahan.
- Ringan dan responsif.
- Bisa diextend pakai Python & JavaScript.
- Ramah buat pengguna baru Linux.
- Hemat resource server.
Cons:
- Cuma bisa jalan di Linux.
- Fitur advanced masih terbatas.
- Support teknis nggak gratis.
Siapa yang cocok? Kamu yang lagi pengen belajar server management dari dasar. Ajenti kasih ruang eksplorasi tanpa bikin server ngos-ngosan.
#3. ISPConfig
Kebayang nggak, dari satu panel kamu bisa kontrol banyak server sekaligus? Nah, itu keunggulannya ISPConfig. Panel ini open source dan udah dipake ribuan orang buat manage VPS.
Pro:
- Gratis & open source.
- Bisa kontrol beberapa server sekaligus.
- Mendukung Linux populer kayak Debian, Ubuntu, CentOS.
- Ada level akses: admin, reseller, client.
Cons:
- Agak ribet pas instalasi.
- Butuh waktu belajar (learning curve tinggi).
- Support resmi nggak gratis.
Siapa yang cocok? Cocok banget buat reseller hosting kecil-kecilan atau bisnis hosting. Jadi kalau kamu pengen “jualan hosting”, ini bisa jadi modal belajar.
#4. Aapanel
Kalau mau yang simple, gratis, tapi tampilannya cakep, Aapanel bisa jadi pilihan. Instalasinya gampang, tinggal jalanin script sekali, beres! Cocok buat yang baru nyemplung ke dunia hosting.
Pro:
- Gratis & open source.
- Bisa manage website, database, FTP, sampai Docker.
- Support Python project editor langsung dari panel.
- Bisa jalan di CentOS, Debian, dan Ubuntu.
- Kebutuhan server kecil banget, RAM 512MB aja cukup.
Cons:
- Nggak ada reverse proxy.
- Support teknis terbatas.
Siapa yang cocok? Pemula yang baru coba bikin website. Nggak perlu takut error karena UI-nya ramah banget. Jadi semacam “playground” buat belajar.
#5. Vesta
Kalau kamu tipe yang suka clean interface dan data yang gampang dibaca, Vesta lumayan oke. Panel ini open source dan punya grafik monitoring yang bikin kamu bisa mantau server dengan santai.
Pro:
- Gratis dengan semua core fitur.
- Tampilan simple & enak dipandang.
- Ada firewall bawaan + backup otomatis.
- Mudah dipasang di CentOS, Debian, Ubuntu.
Cons:
- Security kadang kurang kuat.
- Support resmi berbayar.
- Beberapa fitur premium harus upgrade.
Siapa yang cocok? Pemilik website kecil atau personal blog. Kalau kamu cuma butuh server aman, gampang di-manage, Vesta bisa jadi solusi minimalis.
#6. Froxlor
Froxlor diciptain sama tim sysadmin buat bikin hidup lebih gampang. Panel ini ringan, customizable, dan gratis bahkan untuk penggunaan komersial.
Pro:
- Gratis & open source (GPL license).
- Bisa di-custom theme.
- Support multiple PHP config per domain.
- Ada ticketing system buat client/reseller.
Cons:
- Instalasi agak ribet.
- Nggak ada file manager bawaan.
- Update bug kadang lama.
Siapa yang cocok? Cocok buat reseller domain atau developer yang pengen kasih layanan ke klien dengan ticketing system bawaan.
#7. Virtualmin
Kalau kamu udah pernah main cPanel sebelumnya, Virtualmin bakal kerasa familiar. Panel ini fleksibel banget, powerful, tapi memang lebih pas buat pengguna tingkat lanjut.
Pro:
- Gratis (versi open source).
- Bisa backup langsung ke Amazon S3.
- Ada antivirus + brute force protection.
- Support Android & iOS.
- Pisahin akses admin & user.
Cons:
- UI agak ribet buat pemula.
- Ada bug pas fresh install.
- Webmail nggak optimal.
Siapa yang cocok? Developer atau sysadmin yang butuh fitur advanced. Kalau baru belajar, mending skip dulu karena lumayan bikin kening berkerut.
#8. Zpanel
Terakhir ada Zpanel, yang basically clone dari cPanel. Panel ini fleksibel karena bisa jalan di Windows maupun Linux. Jadi nggak harus ngikutin satu OS doang.
Pro:
- Gratis & open source.
- Interface mirip cPanel, jadi gampang adaptasi.
- Bisa hosting banyak domain sekaligus.
- Ada support komunitas yang lumayan aktif.
Cons:
- Security masih jadi PR besar.
- UI kurang user-friendly buat pemula.
- Support resmi kadang harus bayar.
Siapa yang cocok? Kamu yang suka eksplorasi OS beda-beda. Tapi hati-hati, kalau buat e-commerce mending skip karena security masih belum kuat.
Fitur cPanel yang Harus Kamu Pertimbangkan

Nah, sebelum fix milih control panel hosting, jangan cuma lihat kata “gratis”-nya aja. Pastikan juga fitur yang ditawarin sesuai kebutuhan.
- File Manager
Fitur ini ibarat folder Windows versi online. Kamu bisa upload, download, atau hapus file langsung dari browser. - Database Management
Kalau websitemu pake CMS kayak WordPress, database itu jantungnya. Dengan database management, kamu bisa backup, restore, atau sekadar cek tabel-tabel penting. - DNS Records
Penting banget kalau mau bikin subdomain (kayak blog.domainmu.com). Tanpa DNS management, dijamin kamu bakal pusing. - FTP Accounts
Kalau tim kamu lebih dari satu orang, FTP bikin akses file lebih aman. Setiap orang bisa punya username/password sendiri. - Security
SSL gratis itu udah jadi standar. Jangan mau hosting tanpa SSL, apalagi buat toko online. SSL bikin pengunjung lebih percaya. - Monitoring Resource
Kadang website lemot bukan karena salah coding, tapi karena server kehabisan resource. Monitoring bikin kamu lebih aware. - User Management
Kalau website dikelola bareng-bareng, fitur ini penting banget biar nggak semua orang bisa akses menu admin. - Backup Otomatis
Bayangin lagi update plugin WordPress, eh crash. Kalau ada backup otomatis, tinggal restore. Nggak perlu nangis di pojokan. - PHP Settings
Kadang website butuh tweak khusus, misalnya naikin memory limit. PHP settings bikin itu gampang diatur.
Intinya, pilih control panel yang nggak cuma gratis, tapi juga lengkap fiturnya. Jangan sampai gratisan malah bikin repot.
Kesimpulan
Ada banyak pilihan cPanel hosting gratis buat 2025, mulai dari CloudPanel yang kece buat cloud apps, sampe Zpanel yang mirip cPanel klasik. Semua punya plus-minus, tinggal sesuaikan sama kebutuhan dan skill kamu.
Tapi ingat, gratis itu seru buat coba-coba atau belajar. Kalau kamu pengen serius bangun bisnis online, mending pilih hosting yang stabil, aman, dan ada support 24/7.
Nah, itu semua ada di Diskon.com. Cobain layanan hosting kami sekarang, biar website kamu bisa online tanpa drama, cepat, dan pastinya hemat!